Image and video hosting by TinyPic
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Senin, 13 Agustus 2012

lailatul qadar


Keutamaan Mengerjakan Shalat Di Malam Lailatul- Qadr Dan Huraian Perihal Malam-malam Yang Lebih Dapat Diharapkan Menemuinya

 
Allah Ta'ala berfirman:



"Sesungguhnya Kami - Allah - menurunkan al-Quran itu pada malam Laitlatul-qadri" sampai akhirnya ayat. (Surah al-Qadr)

Allah Ta'ala berfirman pula:

"Sesungguhnya Kami menurunkan al-Quran itu pada waktu malam yang diberkahi," sampai beberapa ayat selanjutnya.

(ad-Dukhan: 3)

1186. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa berdiri bersembahyang dalam bulan Ramadhan kerana didorong keimanan dan keinginan memperolehi keredhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu." (Muttafaq 'alaih)

1187. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya beberapa orang lelaki dari para sahabat Nabi s.a.w. diberitahu dalam impian mengenai tibanya lailatul-qadri iaitu dalam tujuh yang terakhir - yang dimaksudkan ialah antara malam ke 22 sampai malam ke 28. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Saya melihat impian-impianmu semua itu sesuai iaitu pada tujuh yang terakhir. Maka barangsiapa hendak mencari lailatul-qadri itu, hendaklah mencari-nya pada tujuh yang terakhir itu juga." (Muttafaq 'alaih)

1188. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu beri'tikaf dalam sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan dan beliau s.a.w. bersabda: "Carilah lailatul-qadri itu dalam sepuluh yang terakhir - yakni antara malam ke 21 sampai malam ke 30 - dari bulan Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)

1189. Dari Aisyah radhillahu 'anha pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Carilah lailatul-qadri itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan - yakni malam ke 21,23, 25, 27 dan 29. (Riwayat Bukhari)

1190. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila telah masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau menghidup-hidupkan malamnya - yakni melakukan ibadat pada malam harinya itu, juga membangunkan isterinya, bersungguh-sungguh - dalam ibadat - dan mengeraskan ikat pinggangnya - maksudnya adalah sebagai kata kinayah menjauhi berkumpul dengan isterinya." (Muttafaq 'alaih)

1191. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu bersungguh-sungguh dalam beribadat dalam bulan Ramadhan yang tidak demikian bersungguh-sungguhnya kalau dibandingkan dengan bulan lainnya, juga di dalam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan itu beliau s.a.w. bersungguh-sungguh pula yang tidak demikian bersungguh-sungguhnya kalau dibandingkan dengan hari-hari Ramadhan yang lainnya." (Riwayat Muslim)

1192. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau saya mengetahui pada malam apa tibanya lailatul-qadri itu, apakah yang harus saya ucapkan pada malam itu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ucapkanah: Ertinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun, gemar memberikan pengampunan, maka ampunilah saya.

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

 

Al-Asoy Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha


Downloaded from Free Templates